Monday, March 24, 2008

Katyn

Genre : Drama History War

Directed by : Andrzej Wajda
Starring by :
Artur Zmijewski
Maja Ostaszewska
Andrzej Chyra
Danuta Stenka
Jan Englert

Rating : 5 (skala 1-5)

Bagi mereka yang tidak familiar dengan tema Perang Dunia ke 2, nama Katyn tentu sangat asing. Katyn adalah sebuah tempat berupa hutan di daerah Polandia dimana menjadi tempat kuburan massal bagi 20.000 tentara cadangan Polandia (dalam hal ini perwira dan para intelektual) yang dibunuh oleh NKVD Soviet.

Cerita yang diangkat adalah mengenai 4 orang tentara beserta keluarga mereka. Bagaimana keadaan para tentara itu sebelum dibunuh dan bagaimana keadaan keluarga mereka selama menanti janji pemerintah Soviet yang katanya akan membebaskan anggota keluarga mereka.
Alih-alih membebaskan, mereka mendapat kabar resmi dari pemerintah Soviet yang menyatakan bahwa para tentara telah dibunuh oleh Nazi Jerman di Hutan Katyn. Para anggota keluarga tentu tidak mempercayainya karena sepanjang pengetahuan mereka, para tentara itu ditawan oleh pemerintah Soviet. Dengan segala cara pemerintah Soviet yang menguasai Polandia mencoba agar mereka percaya. Di sinilah kita dapat melihat bagaimana keteguhan hati dari para anggota keluarga dan juga resiko yang harus mereka terima dari hal tersebut.

Untuk kualitas dvd, karena yang saya beli bukan original, ada beberapa kekurangan seperti beberapa dialog penting yang tidak diterjemahkan. Serta skip di beberapa adegan. Untuk kualitas gambar sendiri, sudah cukup tajam. Mungkin kalau ada pihak yang mau mendistribusikan dvd originalnya dengan harga terjangkau, cukup layak film ini dibeli. Apalagi kalau ada bonus berupa foto-foto asli atau klip film hitam putih yang dikeluarkan oleh Nazi Jerman. Sangat membantu pemahaman kita mengenai pembunuhan massal ini.

Setelah menonton film ini, satu hal yang teringat oleh saya adalah apa mungkin Indonesia dapat membuat film seperti ini dengan cerita yang diangkat adalah mengenai pengejaran anggota dan simpatisan PKI di gunung-gunung pasca 30 September 1965. Mungkin kalau bisa, film ini bisa jadi mendapat nominasi Oscar karena film Katyn pun demikian. Sayangnya, ia kalah dari The Counterfeiters yang dibuat oleh Austria.

Wednesday, March 12, 2008

3 Iron


Directed by : Kim Ki-duk

Starring by : Lee Seung Yeon
Jae Hae
Rating : 5 (skala 1-5)

Sebuah film yang dapat merubah paradigma kita tentang mencintai. Apabila kita sering melihat film percintaan yang mengumbar banyak kata, justru film ini dengan lantangnya berkata bahwa mencintai tidak butuh perkataan. Mencintai adalah tindakan. Dan memang cinta yang dilukiskan dalam film ini bukanlah cinta yang "biasa" serta dapat diurai dengan kata-kata indah, melainkan sebuah cinta yang dapat dikatakan tidak lazim dan memang lebih baik tidak dilukiskan secara verbal.
Film ini bercerita mengenai seorang pemuda yang dengan keahliannya dapat masuk ke rumah yang ditinggal penghuninya berlibur. Satu rumah berbeda setiap malam. Disana yang ia lakukan hanya "menumpang" tidur dan, uniknya, ia pun memperbaiki barang-barang rusak kepunyaan pemilik rumah.
Satu saat ia masuk ke dalam rumah seorang kaya yang tanpa ia sadari, istri pemilik rumah ternyata berada di rumah tersebut. Sang istri, yang baru saja mengalami kekerasan fisik dr sang suami, hanya dapat mengamati sang pemuda dari kejauhan. Sampai suatu ketika sang pemuda menyadari keberadaan sang istri dan dari sini lah mereka memulai interaksi non verbalnya. Sang suami yang ketika pulang mengetahui ada orang lain dalam rumahnya kontan menjadi marah. Ia mengusir sang pemuda dan tanpa disangka istrinya pun ikut pergi. Ini menimbulkan kemarahan luar biasa baginya. Ia pun mencari cara untuk dapat membalas dendam kepada sang pemuda.
Di tempat lain, sang pemuda dan sang istri berpetualang mencari rumah kosong yang dapat mereka jadikan tempat bermalam sehari-hari. Dalam petualangan minim dialog tersebut, muncul perasaan cinta antara keduanya. Sayangnya, petualangan mereka harus berakhir di suatu tempat. Polisi menahan sang pemuda karena masuk rumah orang tanpa izin sementara sang istri dikembalikan kepada suaminya karena dianggap korban penculikan. Di penjara sang pemuda bereksperimen terhadap dirinya. Ia berusaha menjadi seseorang yang tidak "terlihat". Dengan kemampuan ini, ia kembali menemui pasangannya dan mereka menemukan kembali cinta yang sempat hilang.

Untuk sebuah film drama romantis, 3 Iron bukanlah film yang mudah untuk ditonton karena dialog yang minim membuat jalan film ini seperti merangkak. Walau demikian, secara konsisten, grafik itu terus menanjak. Kesulitan di rumah kosong yang kedua pasangan itu alami juga menampakan peningkatan. Mulai dari tidak ada kesulitan sampai mereka menemui orang yang meninggal dunia. Uniknya, grafik itu mempunyai 2 puncak. Puncak pertama ketika mereka tertangkap dan puncak kedua, yang paling tinggi, ada di saat terakhir yang juga menjadi "memorable moment" film ini.


PS: Thanks to Bpk Ronny Tjandra dari Jive Production atas filmnya.

Once


Directed by : John Carney

Starring by : Glen Hansard
Marketa Irglova

Rating : 5 (skala 1-5)
Satu lagi film musikal yang membuat saya ingin menontonnya kembali. Cerita yang diangkat sangat sederhana tetapi memiliki pesan tersirat yang sangat dalam. Walau sampai akhir kita tidak mengetahui nama masing-masng tokoh utama, kita tetap dapat menikmati cerita dan terlebih lagu-lagu indah yang tersaji secara akustik.

Menceritakan pertemuan dua orang berbeda gender yang disatukan lewat musik dan lirik. Sang pria (Glen Hansard) mempunyai dua pekerjaan. Pekerjaan pertama adalah membantu ayahnya di toko reparasi vacuum cleaner sedangkan pekerjaan keduanya adalah pemusik jalanan. Sang wanita (Marketa Irglova) adalah imiran asal Ceko yang bekerja serabutan di siang hari dan merawat anak dan ibunya di malam hari.
Pertemua keduanya terjadi di jalanan kota Dublin ketika Hansard sedang "mengamen". Irglova yang tertarik mendengar lagu dan lirik yang dimainkan akhirnya membuka percakapan. Percakapan berlanjut dengan hal lainnya dan terungkaplah bahwa mereka memiliki persamaan yaitu sama-sama menuangkan perasaan lewat musik dan juga ternyata mereka sama-sama ditinggal oleh sang kekasih. Irglova lalu mendorong Hansard untuk membuat sebuah album demo musik yang bisa dipergunakan untuk mendapat kontrak dengan perusahaan rekaman di London. Sekaligus menyusul kekasihnya yang juga tinggal di kota yang sama.
Perjalanan membuat demo musik itu ternyata menyadarkan mereka akan arti cinta yang telah mereka miliki sekaligus membuka kisah cinta baru antar mereka yang tidak akan pernah berlanjut.
Untuk sebuah film dengan durasi 109 menit, apa yang disajikan sudah lebih dari cukup. Ia tidak membawa penonton memutar-mutar dalam konflik cinta tak kesampaian yang menghabiskan waktu tetapi mengalir begitu saja dan benar-benar membuat waktu yang sempit menjadi indah tanpa perlu ada konflik berlebih.
Lagu-lagu yang ada sangat berkesan apalagi disajikan dengan teknik akustik sehingga sangat membawa suasana. Dan tentunya tidak berlebihan apabila salah satu lagunya mendapat Oscar untuk kategori lagu terbaik dalam sebuah film.