Sunday, April 20, 2008

An Empress and The Warriors


An Empress and The Warriors

(Jiang shan mei ren) - 2008


Directed by : Tony Ching Siu Tung

Starring by :

Donnie Yen

Kelly Chen

Leon Lai


Genre : Action Drama


Rating : 3 (skala 1-5)



Pada saat melihat posternya, terlihat kalau film ini cukup serius dengan kostum yang sangat menarik. Setelah menonton selama 30 menit, tampaknya saya harus siap kecewa karena tidak seperti yang dibayangkan.


Film ini menceritakan mengenai seorang putri yang harus meneruskan pemerintahan ayahnya yang meninggal dibunuh pada saat perang. Sang pengkhianat yang merasa bahwa tahta kerajaan harusnya jatuh kepadanya, berencana membunuh sang putri. Ia mengirim pembunuh sewaan untuk melakukan tugas tersebut.

Usaha itu gagal karena sang putri, yang walaupun terluka, dapat diselamatkan oleh seseorang yang tinggal sebatang kara di dalam hutan. Sambil menunggu sembuh, sang putri pun berkenalan lebih jauh dengan penolongnya. Bahkan ia jatuh cinta kepada pemuda tersebut.

Tetapi, negara membutuhkan seorang pemimpin. Dan sang putri pun harus membuat keputusan bagi hidup dan negaranya.


Secara cerita, film ini mungkin tidak terlalu istimewa. Yang membuat ia jatuh, buat saya, adalah beberapa adegan yang saya rasa kurang pas atau tidak masuk akal. Mulai dari adegan penyerangan sang putri di sebuah danau (awalnya ia tampak memandikan seekor kuda. Dari ketinggian kuda, tampak danau tersebut dangkal. Tetapi ketika para pembunuh menceburkan diri ke danau tersebut, maka tiba-tiba danau menjadi dalam). Lalu berlanjut saat pengejaran sang putri di dalam hutan (Bagaimana mungkin kecepatan kuda dapat ditandingi oleh manusia? Lalu perangkap-perangkap yang ada mengingatkan saya pada film-film perang Vietnam).

Yang menyelamatkan film ini tidak lain tidak bukan adalah kostum dan perlengkapan lainnya yang cukup detail.

Walau pun sang sutradara pernah menjadi "action director" pada film "Dororo" (2007), tidak terlalu tampak pengaruhnya pada film ini. Mungkin memang karena unsur percintaannya lebih kental sehingga perkelahian kurang mendapat porsi yang besar. Yang pasti, daripada menonton di bioskop, lebih baik lewat dvd saja. Tapi siap-siap kecewa bagi mereka yang membeli dvd bajakan karena kualitas terjemahannya cukup buruk - baik terjemahan Indonesia atau pun Inggris.